Indahnya berbagi apa yang kita tahu

Senin, 30 Januari 2017

Ketika Umar Dibuat Geram Oleh Amr bin Ash

KISAH LUCU : KETIKA UMAR DIBUAT GERAM OLEH AMR BIN ASH

Ada hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam...

Barangsiapa yang taat kepadaku berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa durhaka kepadaku berarti dia durhaka kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku. Dan barangsiapa yang durhaka kepada pemimpin yang aku tunjuk berarti dia durhaka kepadaku

Terkait hadits di atas, ada kisah yang menarik di zaman sahabat

Begini kisahnya...

Seorang sahabat Nabi bernama Amr bin Ash radiyallahu’anhu. Beliau ini dulu musuh Islam. Setelah beliau masuk Islam tiga bulan, kemudian Nabi shalallahu’alaihi wasallam membentuk pasukan untuk menyerang salah satu suku besar arab yang memang dasarnya mau menyerang madinah.

Amr bin Ash baru masuk Islam tiga bulan, sama Nabi shalallhu’alaihi wasallam langsung ditunjuk jadi pemimpin pasukan. Dan di dalam pasukan itu ada Abu Bakar, ada Umar bin Khattab, ada Utsman bin Affan, ada Ali bin Abi Thalib, ada Zubai bin Awwam dan Sahabat mulia lainnya.

Tapi Nabi shalallhu’alaihi wasallam menunjuk Amr bin Ash. Keputusan Nabi sudah bulat, harus Amr bin Ash yang jadi pemimpin perang. Dan pimpinan perang kalau sudah ditunjuk harus ditaati dan tidak boleh ada yang menentang perintahnya.

Kalau dia bilang serang... serang, berhenti... berhenti, makan... makan, pulang... pulang.

Harus dipatuhi. Tuntunannya hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam, barangsiapa taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku, dan barang siapa durhaka kepadanya maka dia durhaka kepadaku.

Waktu itu pasukan dikirim, padang pasir, tempatnya jauh dan sedang musim dingin. Saking dinginnya udara malam di sana rasanya seperti menusuk-nusuk tulang. Dingin sekali! Zaman dulu kalau sedang musing dingin cara orang menghangatkan badan dengan cara membuat api.

Waktu itu instruksi Amr bin Ash kepada pasukannya, JANGAN ADA YANG MENYALAKAN API!

Umar bin Khattab merasa tidak terima dengan instruksi Amr bin Ash, Umar berkata kepada Amr, “Hai Amr dingin, dan kau larang kita bakar api?” Kata Amr, “Instruksiku tidak boleh bakar api!”

Kita tahu, Umar seandainya mengajak duel Amr, sekali pukul Amr ini bisa mati, Umar orangnya tinggi besar, ketika itu emosi Umar tapi kemudian beliau meninggalkan Amr. Lalu Umar berbicara kepada Abu Bakar dan berkata, “Wahai Abu Bakar, apa ini maksudnya Amr baru masuk Islam sudah begini instruksinya?”

Abu Bakar dengan bijak menjawab “Hai Umar, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam tidak menunjuk seseorang sementara beliau tahu ada Engkau dan Sahabatnya yang lain kecuali memang dia yang paling pantas. Ikuti dia berarti mengikuti Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Diam! Sabar!”

Mendengar ucapan Abu Bakar tersebut akhirnya Umar diam dan sabar...

Besok pagi, menjelang shubuh, pimpinan perang ini Amr bin Ash mimpi junub.

Sementara dia harus memimpin sholat shubuh jadi imam. Tidak boleh  yang lain. Walaupun ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali yang notabene para penghafal Al-Quran semua ini. Tapi hukum syar’i bahwa siapa yang jadi pimipinan perang maka dia yang harus jadi imam sholat.

Sementara dikisahkan Amr bin Ash dalam keadaan junub. Waktu keluar dari tenda, beliau minta dibawakan air oleh beberapa pasukannya. Umar tanya, “Kenapa wahai Amr?” Amr bilang, “Saya junub” Kebetulan pas beliau pegang air, dingin sekali. Lalu Amr bilang, “Saya mau tayamum”. Kata Umar, “Ada air, tidak boleh tayamum.” Kata Amr, “Saya mau tayamum.”

Ini masalah lain lagi nih yang bikin Umar bin Khattab geram, sudahlah tadi malam pasukan kedinginan karena tidak boleh bakar api. Ini sekarang junub hanya mau bertayamum. Umar berfikir Amr ini baru masuk Islam tapi berani-beraninya mengganti hukum mandi junub dengan tayamum.

Umar sudah jengkel, kembali Umar menemui Abu Bakar, “Gimana nih Abu Bakar?”, Kata Abu Bakar, “Ingat.. Ini utusan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, tidak boleh bantah...” Umar pun berkata, “Baiklah...”

Akhirnya Amr bin Ash jadi imam sholat shubuh dan para sahabat serta seluruh pasukan bermakmum di belakangnya. Ini hal yang luar biasa. Seorang imam mandi junub dengan tayamum saja, hal ini membuat para sahabat yang lain bertanya-tanya. Tapi mereka ga berani bantah, karena Amr sekarang jadi pemimpin mereka.

Selesai sholat, Amr memberi perintah untuk bersiap-siap menyerang musuh. Amr memberi instruksi supaya masing-masing orang harus bersama temannya yang lain. Jadi setiap orang diinstruksikan berjalan sama satu orang temannya, gak boleh pisah. Serang musuh harus selalu berdua, ga boleh ditinggal.

Ini adalah bagian strategi perang, untuk menghadapi musuh yang jumlahnya sangat banyak. Konon seandainya suku ini menyerang Madinah, maka bisa hancur Madinah ini karena saking banyaknya jumlah mereka.

Akhirnya dengan jumlah pasukan yang hanya 300 orang saja berhasil mengalahkan suku itu. Ketika pasukan musuh kocar-kacir, pasukan muslimin secara spontan hendak mengejar musuh untuk dijadikan tawanan perang, bisa jadi budak untuk diperjual-belikan.

Tapi kemudian Amr menginstruksikan pasukan untuk tetap berdiri di sini, jangan mengejar musuh. Biarkan musuh berlarian, yang penting mereka sudah kalah, kita kumpulkan harta rampasan perang yang bisa didapatkan ini, lalu pasukan pulang.

Mendengar instruksi ini, Umar bangkit lagi, “Wahai Amr, musuh sudah lari, kita kejar mereka dan tebas leher mereka.” Kata Amr, “Tidak, instruksi saya, kumpulkan gonimah, lalu kita pulang!”

Akhirnya pasukanpun kembali ke Madinah dengan membawa ghonimah dan berita kemenangan kepada Rasulullah. Baru tiba di Madinah, turun dari kuda, Umar langsung mengadukan keluhannya tentang instruksi-instruksi Amr kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.

Umar berkata, “Ya Rasulullah, ini Amr buat begini, tidak boleh menyalakan api sementara kita kedinginan, malam-malam dia mandi junub hanya bertayamum, kemudian musuh kalah kita dilarang menangkap musuh.”

Lalu, Rasulullah bertanya kepada Amr, “Wahai Amr, keluhan sudah datang kepadaku, apa jawabanmu? Amr menjawab, “Ya Rasulullah, suku yang kita hadapi ini adalah suku yang jumlahnya kalau mereka berhasil menyerang Madinah keesokan harinya, bisa habis lah kita. Pertama, kalau kita menyalakan api, mereka tahu kita ada, maka habislah pasukan kita yang berjumlah 300 orang sementara mereka jumlahnya ribuan.” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Nabi bertanya, “Mengapa engkau mandi junub dengan tayamum?” Amr menjawab, “Ya Rasulullah, airnya seperti es, dingin sekali, kalau saya mandi saya bisa sakit, saya pemimpin, kalau saya sakit siapa yang pimpin perang? Sementara Engkau amanatkan pasukan ini kepada Saya. Maka saya putuskan ber tayamum.” .” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Umar yang tadinya marah... Redam marahnya...

Nabi bertanya lagi yang terakhir, “Mengapa kau bisarkan pasukan musuh lari?”

Amr menjawab, “Ya Rasulullah, 300 orang lawan sekian ribu orang, seandainya kita menangkapi pasukan mereka, maka akan terlihat kelemahan kita yang jumlahnya sedikit, kita akan dikalahkan pasti. Strategi saya pasukan kita harus berkumpul agar terlihat seperti banyak jumlahnya. Dan targetnya kan hanya mengalahkan mereka, mereka kalah dan takut, mereka juga tidak tahu jumlah pasukan kita karena langit sedang gelap. Jadi menuru saya tidak perlu kita mengejar mereka, toh ghonimah sudah kita dapatkan.” Kata Nabi shalallahu’alaihi wa sallam, “Engkau benar.”

Abu Bakar menemui ke Umar bin Khattab, “Nah... Sudah tahu?”

Subhanallah hikmah dari kisah ini, Rasulullah tidak pernah salah dalam memilih pemimpin. Walaupun pemimpian yang beliau itu orang baru dalam Islam, tapi subhanallah ternyata Amr menunjukkan bahwa dia memang lebih pantas ketika itu dibandingkan sahabat yang lainnya..


Sumber : Islam Itu Indah
Share:

Related Posts:

6 komentar:

  1. kalau boleh tau ini nama Perangnya aPa ya?dan suku yang ingin menyerang madinah suku aPa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama perangnya dzatusalasil,klo istilah kerennya adalah night raid atau serangan malam memberikan efek kejut sehingga lawan kocar kackr...diperlukan pasukan kecil tapi lihai seperti umar dan abu ubaidah

      Hapus
  2. Kalau tidak salah perang Hunain. Yg akan menyerang adalah suku hawazim dari kota Thaif

    Wallahu'alam

    BalasHapus
  3. Ini bukannya isi ceramahnya ustad khalid basalamah??

    BalasHapus
  4. Kisah disarikan dari pengajian Khalid Basalamah

    BalasHapus

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengelola Blog

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Weekly most viewed